ITIL atau Information Technology Infrastructure Library
(Bahasa Inggris, diterjemahkan Pustaka
Infrastruktur Teknologi Informasi), adalah suatu rangkaian konsep dan
teknik pengelolaan infrastruktur,
pengembangan, serta operasi teknologi informasi
(TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas
suatu topik pengelolaan TI. Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi
detail tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta
prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi
TI.
Walaupun
dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan
ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan
spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya
yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service
Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan
Layanan).
Pada 30 Juni 2007,
OGC menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima
bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang
disediakan oleh teknologi informasi.
Kelima bagian tersebut adalah:
- Service Strategy
- Service Design
- Service Transition
- Service Operation
- Continual Service Improvement
Kelima
bagian tersebut dikemas dalam bentuk buku, atau biasa disebut sebagai core
guidance publications. Setiap buku dalam kelompok utama ini berisi:
- Practice fundamentals – menjelaskan latar belakang tahapan lifecycle serta kontribusinya terhadap pengelolaan layanan TI secara keseluruhan.
- Practice principles – menjelaskan konsep-konsep kebijakan serta tata kelola tahanan lifecycle yang menjadi acuan setiap proses terkait dalam tahapan ini.
- Lifecycle processes and activities – menjelaskan berbagai proses maupun aktivitas yang menjadi kegiatan utama tahapan lifecycle. Misalnya proses financial management dan demand management dalam tahapan Service Strategy.
- Supporting organization structures and roles – proses-proses ITIL tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa defini roles dan responsibilities. Bagian ini menjelaskan semua aspek yang terkait dengan kesiapan model dan struktur organisasi.
- Technology considerations – menjelaskan solusi-solusi otomatisasi atau software ITIL yang dapat digunakan pada tahapan lifecycle, serta persyaratannya.
- Practice Implementation – berisi acuan/panduan bagi organisasi TI yang ingin mengimplementasikan atau yang ingin meningkatkan proses-proses ITIL.
- Complementary guideline – berisi acuan model-model best practice lain selain ITIL yang dapat digunakan sebagai referensi bagian tahapan lifecycle.
- Examples and templates – berisi template maupun contoh-contoh pengaplikasian proses.
Di samping
buku-buku dalam core guidance publications, ada juga complementary guidance.
Dimana buku-buku dalam kategori nantinya dimaksudkan untuk memberikan model,
acuan dan panduan bagi penerapan ITIL pada sektor-sektor tertentu seperti jenis
industri tertentu, tipe organisasi serta arsitektur teknologi. Dengan demikian,
ITIL akan dapat lebih diterima serta diadaptasi sesuai dengan lingkungan serta
behaviour dari setiap organisasi TI.
Siklus Layanan ITIL
Kelima
bagian ITIL yang seperti tersebut di atas biasanya disebut juga sebagai bagian
dari sebuah siklus. Dikenal pula dengan sebutan Sikuls Layanan ITIL. Secara
singkat, masing-masing bagian dijelaskan sebagai berikut.
Service Strategy Inti dari
ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy.
Service
Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana
memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam
memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai
sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk
prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti
yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
Topik-topik
yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk
menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun
eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi
implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup
dalam Service Strategy, di samping topik-topik di atas adalah:
- Service Portfolio Management
- Financial Management
- Demand Management
Bagi
organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan ITIL, Service Strategy
digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan/sasaran serta ekspektasi
nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih
serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun
organisasional di dalam organisasi TI.
Bagi
organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy
digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses
dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di
organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta
perangkat ITSM tersebut.
Service Design Agar
layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI
tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari
pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat
secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun
implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan
metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI
dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan,
seperti server, storage dan sebagainya.
Ruang
lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI baru,
namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas
layanan maupun kinerja dari layanan.
Proses-proses
yang dicakup dalam Service Design yaitu:
- Service Catalog Management
- Service Level Management
- Supplier Management
- Capacity Management
- Availability Management
- IT Service Continuity Management
- Information Security Management
Service Transition Service
Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan
serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun
layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan
lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan
dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya
secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
Proses-proses
yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
- Transition Planning and Support
- Change Management
- Service Asset & Configuration Management
- Release & Deployment Management
- Service Validation
- Evaluation
- Knowledge Management
Service Operation Service
Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional
harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan
pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin
tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya.
Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI
serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja
layanan TI.
Proses-proses
yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
- Event Management
- Incident Management
- Problem Management
- Request Fulfillment
- Access Management
Continual Service Improvement Continual Service Improvement (CSI) memberikan
panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses
desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip
dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act
(PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle
Tidak ada komentar:
Posting Komentar